Ki Ageng Kamulyan

Sabtu, 07 Mei 2011

"PENGABDIAN RATU BUAYA PUTIH"

setelah diceritakan dulu tentang kanjeng ratu kidul, kanjeng ratu lor dan raden ayu putri kamulyan saya akan sedikit menyambungkan sejarah tempat tinggal saya dimana ratu buaya putih merupakan istri dewata cengkar, dalam masa kerajaan kamulyan dewata cengkar merupakan pemberontak kerajaan resmi sri mahapunggung yg akhirnya sri mahapunggung tewas setelah ditinggalkan mahapatihnya raden jakapuring. Dewi sri dan raden sadana merupakan anak sri maha punggung, dalam cerita rakyat jawa sebelum raja sri mahapunggung menìnggal terjadilah jaman kala bendu (jaman kesengsaraan) dimana tanahnya kering kerontang tdk ada makanan dan kelaparan ada dìmana-mana hingga ada dari mereka tidak sanggup dan akhirnya meninggal dunia, dewì sri selaku anak sri mahapunggung merasa sangat bersedih hati melihat rakyatnya menderita dan ia pun minta petunjuk pada sang maha tunggal agar rakyatnya bisa makmur kembali, akhirnya ia pun mendapat petunjuk hingga mengorbankan dirinya menjadi padi,setelah menjadi padi beliau berpesan lewat suara ghoib disaksikan oleh rakyatnya dan berkata "WAHAI RAKYATKU SEMUA JANGANLAH KAMU SIA-SIAKAN MAKANAN NASI DARI PADI WALAUPUN HANYA SEBUTIR SAJA KARENA SAYA AKAN MENANGIS SAMPAIKANLAH PADA ANAK CUCUMU AGAR PENGORBANANKU TAK SIA-SIA" Dewi sri adalah nama lain dari putri kamulyan atau rantan sari penguasa daratan jawa makanya dipulau jawa makanan pokoknya padi, semasa hidupnya dewi sri mempunyai petualangan pernah bertempur dengan ratu buaya putih yang akhirnya dikalahkan oleh putri kamulyan dan ratu buaya putih selalu tunduk pada putri kamulyan apa yang diucapkan putri kamulyan selalu dituruti, pertarungan putri kamulyan dengan ratu buaya putih terjadi sebelum ratu buaya putih menjadi istri dewata cengkar. Selama sepeninggal sri maha punggung kerajaan medang kamulyan dikuasaì oleh dewata cengkar berbentuk raksasa yang selalu makan daging manusia (kanibal) Disaat pemerintahan dewata cengkar muncullah ksatria yg bernama aji saka (aji santa kirana) yang melahirkan raja-raja jawa, untuk mengalahkan dewata cengkar aji saka dengan kesaktiannya melebarkan kain putihnya hingga dewata cengkar mundur kebelakang jauh hingga tercebur disungai dan menjadi buaya putih dan ringkas cerita dewata cengkar terbunuh oleh aji saka dengan pedang kalimaya (kamulyan). Kita kembali pada ratu buaya putih bernama dewi sunti yang telah dikalahkan oleh putri kamulyan ia bertempat tinggal di "KALI DAMA" Masyarakat kambangan menyebutnya.KALI DAMA dulu dìjaman kerajaan medang kamulyan merupakan tempat pensucian diri para pendeta hindu, dalam ajaran hindu DAMA Di singkat "DASA DHARMA/10 KEBAKTIAN"dan "DASA PARAMARTHA/10 AJARAN ROKHANI"

A.DASA DHARMA,Di antaranya :

1).Murni rokhani dan jasmani

2).Mengekang nafsu

3).Tahu dg rasa malu

4).Bersifat bijaksana

5).Jujur dan setia terhadap kebenaran

6).Sabar

7).Murni dalam batin

8).Suka memaafkan

9).Kuat mengendalikan pikiran

10).Tidak melakukan kecurangan,

sedangkan B.DASA PARAMARTHA diantaranya:

1).Pengendalian diri lahir batin

2).Mengekang hawa nafsu

3).Konsentrasi pikiran kepada tuhan

4).Selalu tenang dan jujur

5).Tetap bercita-cita dan bertujuan terhadap kebaikan

6).Cinta kasih sayang terhadap sesama mahluk hidup

7).Belas kasihan terhadap tumbuh-tumbuhan

8).Dapat membedakan benar dan salah ,baik dan buruk

9).Selalu berusaha untuk dapat menyenangkan hati orang lain

10).Suka mencari persahabatan atas dasar saling hormat menghormati.

Dari kutipan diatas DASA DHARMA DAN DASA PARAMARTHA merupakan hal-hal yang ditanamkan dalam pensucian diri para pendeta hindu, KALI DAMA juga dulunya berbentuk pendopo tempat pendeta hindu dan ikut hancur bersama runtuhnya kerajaan medang kamulyan. RATU BUAYA PUTIH Itulah yang kadang sering menampakan wujud kadang berbentuk buaya kadang wanita cantik bermahkota, di lokasi KALI DAMA juga terdapat pancuran air yang berasal dari gunung slamet yang dinamakan masyarakat kambangan "KALI BLAWONG/PANCURAN BLAWONG" sumber air tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit,sering kali tetangga desa mengambil air tersebut terkusus masyarakat kambangan yang lebih tau asal usulnya. Di KALI BLAWONG terdapat mushola kecil yang dibangun oleh instansi desa, ulama, dan masyarakat kambangan, mereka tentu perlu diacungkan jempol karena kepeduliannya pada peninggalan budaya walau cuma hanya tinggal sumber airnya saja yang bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan cerita diatas bisa menggugah hati kita dengan mengambil hikmah perjalanan hidup leluhur kìta yang sekarang telah disempurnakan menjadi AJARAN ISLAM sebagai agama penyempurna sebagai agama yang damai, INSYA ALLAH.

PETILASAN/MAKAM PRABU KAMULYAN : lokasi kali depok,

PETILASAN/MAKAM PUTRI KAMULYAN/DEWI SRI : lokasi candi rasman (sendang kamulyan) tempat menghilangnya jasad putri kamulyan saat mengorbankan dirinya menjadi padi,

PETILASAN/MAKAM KETURUNAN PRABU KAMULYAN : lokasi kali dama,

PETILASAN MAKAM ORANG TUAKU DAN MBAH--MBAHKU : lokasi pemakaman umum

"SILSILAH / GARIS KETURUNAN IBU "MATARAM ISLAM" : Ki ageng kamulyan(syamsul arifin) binti umi siti aisah bin haji abdul ghoni (soekar) bin kyai maktub bin pangeran purbaya (jaka umbaran) bin panembahan senopati bin ki ageng pemanahan bin ki ageng ngenis bin ki ageng selo (Syeh Abdurahman) bin ki getas pendawa bin ki bondan kejawen (lembu peteng) bin Brawijaya V.

SILSILAH / GARIS KETURUNAN AYAH "MATARAM KUNO" : Ki Ageng Kamulyan (syamsul arifin) bin al-ustad akhmad rifai bin syeh akhmad kasad bin syeh zulkurnaen bin syeh muhammad sarkawi bin raden galuh purbayasa bin prabu inu kertapati bin prabu sentanu bin prabu aji santa kirana bin prabu kamulyan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar