Ki Ageng Kamulyan

Minggu, 05 Desember 2010

BERSIHKAN HATI DENGAN PETIR

Ruqyah untuk mengusir setan (jin kafir) yang merasuk di tubuh manusia yang dilakukan zaman sekarang sudah menjadi hal yang umum tapi ruqyah disini menggunakan "PETIR", mungkin bagi anda sangatlah menakutkan tujuan ruqyah petir ini adalah meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan dikhususkan bagi orang-orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah (sufi) untuk mendapatkan keridhoan-Nya dan agar kita bisa mengontrol diri kita dari sifat-sifat sombong, merasa dirinya paling benar, paling hebat, dan paling suci. Dan merasa ilmunya paling tinggi karena yang berhak memiliki semua itu hanyalah Allah. Kita hanya manusia biasa yang diberi sedikit ilmu oleh Allah, maka dari itu janganlah ada perselisihan, perdebatan, dan pertengkaran. Karena semua itu menjauhkan kita dari ridho Allah SWT. Permusuhan, perselisihan, dan hal-hal buruk lainnya sangat dibenci oleh Allah. Marilah bersama-sama untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cinta dan taqwa, agar seluruh alam semesta terkhusu bumi tempat kita berpijak ini pun turut merasa bahagia.
Inti dari ruqyah petir ini adalah memohon kepada Allah agar hati kita dibersihkan dari setan yang menggoda. Setelah doa dibacakan langit pun berselimutkan awan yang tebal, hujan pun turun disertai guntur yang menggelegar. petir pun menyambar-nyambar hingga mengelilingi kita. Insyaallah petir ini tidak akan melukai kita. Ruqyah biasanya dilakukan di tanah yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk seperti persawahan, pegunungan, atau pinggiran pantai. Semasa kecil ayah saya menjelaskan tentang "PETIR & KILAT", petir itu berbentuk batu hitam kemerah-merahan besarnya seukuran bola, sedangkan kilat berbentuk kilatan cahaya terang yang sering muncul disaat hujan, saat kilat menyentuh bumi, terbentuklah petir. dahulu kala saat saya sedang bersama ayah di sawah, seringkali petir itu memperlihatkan bentuknya seperti batu bulat berwarna hitam kemerah-merahan berjalan menuju ayah, lalu petir itu diam sejenak persis di depan tempat ayahku duduk. (ayahku : akhmad rifai, ibuku : siti aisyah), tidak lama kemudian ayahku mengangkat petir itu lalu diletakkan di atas tanganku rasanya "panas sekali", kurang lebih selama 3 menit, lalu petir itu tiba-tiba meluncur cepat kearah pohon kelapa dan pohon kelapa itu pun hangus terbakar. Ilmu petir ini salah satu warisan ilmu leluhur Kerajaan Medang Kamulyan dan diwariskan secara turun temurun, sehingga di desa saya terdapat dusun yang namanya "pedukuhan petir". Sebelum Islam masuk Pulau Jawa, terkhusus Kerajaan Medang Kamulyan dulu saat purna tugas (ingin menjadi Pendeta (Hindu)) selalu melakukan pensucian diri (mengusir setan dalam tubuh) dengan cara memanggil petir. Hingga tahun berganti masa dan keturunan hadirlah para walisongo syiar di Jawa, mereka (walisongo) lebih mengutamakan kedamaian serta tidak meninggalkan adat-adat Jawa seperti : sesaji, pusaka, ruwatan, selamatan 7 hari/40 hari/100 hari untuk orang yang meninggal, dan ritual-ritual lainnya. itu merupakan adat orang Jawa dan Hindu yang kemudian disempurnakan dengan ajaran Islam. Disaat itu pula mbah buyut saya masuk Islam karena mbah buyut sangat yakin bahwa agama Islam adalah agama penyempurna yang penuh "cinta dan kedamaian". Tetapi kenapa umat Islam sekarang banyak menggunakan kekerasan seolah-olah mereka paling benar dan memvonis Islam yang tidak sealiran kafir, padahal kebenaran yang hakiki hanya milik Allah SWT. Bagi anda yang mau ruqiah petir, haruslah memerangi hawa nafsu sendiri serta hilangkan sifat keduninawian. Rosululloh SAW bersabda perang yang paling besar adalah perang melawan hawa nafsu diri sendiri. Firman Allah SWT : Dan jangan sekali-kali kamu dipalingkan oleh syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Q.S. AZ-ZUKHRUF:62).

Bersihkan hati dengan petir untuk mendapatkan keridhoan-Nya, agar kita menjadi orang-orang mu'min, bukan orang-orang yang fasik.
Firman Allah:
  • Dialah tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-NYA, dan Allah melepaskan halilintar lalu menimpakan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan yang maha keras siksanya. (Q.S. Ar Ra'd : 12-13)
  • Dan ada pun kaum tsamud maka mereka telah kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang mereka kerjakan. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Fushshilat : 17-18)
  • Atau seperti (orang-orang yang tertimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karen (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah : 19)
  • Ahli kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan sebuah kitab yang turun dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. mereka berkata : "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." maka mereka disambar petir karena keazlimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. (Q.S. An-Nisa : 153)
  • Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya (Q.S. Adz-dzaariyaat : 44)
  • Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

"Marilah kita hidup berdampingan secara rukun, damai, saling menghormati, dan menghargai sesama manusia seagama maupun berbeda agama, dengan makhluk Allah yang lain baik yang terlihat secara kasat mata atau pun yang tidak terlihat secara kasat mata, agar hidup semakin indah untuk mendapatkan ridho dan ampunan Allah SWT."